Selanjutnya Mario Balotelli kembali mencetak gol lagi pada pertandingan berita bola lanjutan liga primer Inggris yang dijalani oleh Manchester City selanjutnya melawan Bolton Wanderers. Klub yang bermarkas di Etihad stadium tersebut tampil gagah perkasa di hadapan tim semenjana penghuni papan bawah dan minim prestasi tersebut dengan menghancurkan mereka dengan skor akhir dua nol tanpa balas. Satu hal yang menarik di liga primer Inggris adalah tim hebat sekaliber Manchester City juga bisa tergelincir dan kalah dari klub lemah seperti ini jika mereka lengah dan tidak waspada.
Kemudian pada tanggal tiga puluh satu bulan Maret tahun dua ribu dua belas, Mario Balotelli kembali mampu menggetarkan jala gawang lawannya dan kali ini tidak hanya satu tapi ia menghasilkan brace alias sepasang gol berita bola dunia ketika Manchester City harus puas bermain dengan hasil akhir imbang tiga sama melawan Sunderland. Yang lebih menyedihkannya lagi, pertandingan tersebut kala itu digelar di kandang mereka sendiri, Etihad Stadium. Hal ini menunjukkan bahwa tim yang sangat kaya seperti Manchester City sekalipun tidak mampu meraih seratus persen kemenangan.
Akan tetapi pada pertandingan tersebut, seorang Mario Balotelli di hujani kritikan oleh para pengamat dan juga penikmat olahraga sepakbola kala itu ketika pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung empat puluh lima ini terlibat adu mulut dan pertengakaran kecil dengan rekan setimnya yang bernama Aleksandar Kolarov, seorang pemain bertahan tinggi berkepala plontos dan juga memiliki tinggi tubuh yang menjulang hanya karena Mario Balotelli ingin melakukan tendangan bebas yang biasanya sudah menjadi tugas seorang Aleksandar Kolarov dan ditunjuk langsung oleh Roberto Mancini setelah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.
Sebelumnya mari kita kembali sejenak ketahun sebelumnya, dua ribu sebelas. Roberto Mancini yang sudah pernah melatih seorang Mario Balotelli baik ketika ia masih berseragam Inter Milan maupun selanjutnya Manchester City pernah membeirkan sebuah komentar terhadap pemain sepakbola yang lahir di Palermo, Italia tersebut. Memang tidak jarang soerang pelatih memberikan komentarnya terhadap anak asuhnya tersebut, entah itu yang bernada baik sebagai ucapan selamat, maupun ucapan yang tidak enak seperti apabila seorang pemain memancing keributan dengan rekan setimnya.
Roberto Mancini mengatakan bahwa hal terbesar yang dihadapi oleh seorang Mario Balotelli saat itu sehingga ia bisa berbuat banyak sekali kesalahan - kesalahan besar serta melakukan perbuatan yang di luar nalar adalah karena usianya yang masih muda. Memang ucapan pelatih sepakbola berkebangsaan Italia tersebut ada benarnya karena masa muda adalah masa dimana seseorang nekat melakukan hal yang tidak logis ataupun perbuatan yang tidak dipikirkan jangka panjang kedepannya seperti Mario Balotelli saat itu yang ada - ada saja bertengkar dengan rekan setimnya.
Kemudian pada tanggal tiga puluh satu bulan Maret tahun dua ribu dua belas, Mario Balotelli kembali mampu menggetarkan jala gawang lawannya dan kali ini tidak hanya satu tapi ia menghasilkan brace alias sepasang gol berita bola dunia ketika Manchester City harus puas bermain dengan hasil akhir imbang tiga sama melawan Sunderland. Yang lebih menyedihkannya lagi, pertandingan tersebut kala itu digelar di kandang mereka sendiri, Etihad Stadium. Hal ini menunjukkan bahwa tim yang sangat kaya seperti Manchester City sekalipun tidak mampu meraih seratus persen kemenangan.
Akan tetapi pada pertandingan tersebut, seorang Mario Balotelli di hujani kritikan oleh para pengamat dan juga penikmat olahraga sepakbola kala itu ketika pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung empat puluh lima ini terlibat adu mulut dan pertengakaran kecil dengan rekan setimnya yang bernama Aleksandar Kolarov, seorang pemain bertahan tinggi berkepala plontos dan juga memiliki tinggi tubuh yang menjulang hanya karena Mario Balotelli ingin melakukan tendangan bebas yang biasanya sudah menjadi tugas seorang Aleksandar Kolarov dan ditunjuk langsung oleh Roberto Mancini setelah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.
Sebelumnya mari kita kembali sejenak ketahun sebelumnya, dua ribu sebelas. Roberto Mancini yang sudah pernah melatih seorang Mario Balotelli baik ketika ia masih berseragam Inter Milan maupun selanjutnya Manchester City pernah membeirkan sebuah komentar terhadap pemain sepakbola yang lahir di Palermo, Italia tersebut. Memang tidak jarang soerang pelatih memberikan komentarnya terhadap anak asuhnya tersebut, entah itu yang bernada baik sebagai ucapan selamat, maupun ucapan yang tidak enak seperti apabila seorang pemain memancing keributan dengan rekan setimnya.
Roberto Mancini mengatakan bahwa hal terbesar yang dihadapi oleh seorang Mario Balotelli saat itu sehingga ia bisa berbuat banyak sekali kesalahan - kesalahan besar serta melakukan perbuatan yang di luar nalar adalah karena usianya yang masih muda. Memang ucapan pelatih sepakbola berkebangsaan Italia tersebut ada benarnya karena masa muda adalah masa dimana seseorang nekat melakukan hal yang tidak logis ataupun perbuatan yang tidak dipikirkan jangka panjang kedepannya seperti Mario Balotelli saat itu yang ada - ada saja bertengkar dengan rekan setimnya.
Komentar
Posting Komentar