Dulu atau lebih tepatnya pada tahun dua ribu sepuluh silam, Lionel Messi adalah seorang false nine alias penyerang palsu yang kadang juga mundur menjemput bola kebagian tengah lapangan namun kini kontribusinya dalam penyerangan tim baik di Barcelona maupun Argentina telah meningkat secara sangat signifikan dimana hitungannya adalah dari dua puluh empat persen penampilan Barcelona kala memenangkan treble alias tiga gelar dalam semusim, kontribusi gol seorang Lionel Messi meningkat hingga empat puluh persen pada musim yang sama.
Pada liga Champions Eropa edisi tersebut, Lionel Messi keluar sebagai top skorer turnamen pada titik itu dengan total gelontoran enam buah gol. Ini tidaklah terdengar sangat impresif bagi seorang pemain sepakbola atau seorang Lionel Messi sekalipun tapi torehan itu dicapainya ketika Barcelona masih berkutat di partai enam belas besar sehingga sebenarnya kemampuannya sangatlah cemerlang. Akan tetapi tidak lama setelah pertandingan berita sepak bola indonesia melawan Celtic tadi, lagi - lagi cedera harus datang menghantam Lionel Messi malang dan ia tidak bisa bermain lagi.
Pada awal tahun dua ribu sepuluh, Lionel Messi merasa kurang puas dengan posisinya sebagai sayap kanan dan kemudian ia melanjutkan gaya permainannya sebagai false nine atau penyerang bayangan yang dimulai dengan pertandingan Liga Champions pada babak akhir enam belas besar kala melawan wakil dari Jerman, VfB Stuttgart. Seorang pemain sepakbola yang sudah terbukti kontribusinya terhadap tim terkadang diberi keleluasaan bermain dalam posisi berita bola tertentu dan tidak jarang juga strategi pelatih menjadi lebih mengacu dan bertumpu kepada satu atau lebih pemain sepakbola yang seperti itu akhirnya menjadi aset berharga.
Saat itu Lionel Messi bermain sebanyak lima kali pertandingan berita bola dunia dengan tim Barcelona B didivisi kedua La Liga Spanyol terebut namun tidak mencetak satu gol pun. Memang tidaklah mudah beradaptasi tidak hanya dengan rekan setim yang baru namun juga pelatih, asisten pelatih, staf ofisial klub, juga tidak ketinggalan atmosfir divisi dua yang tentu saja berbeda dengan divisi tiga walaupun tidaklah sementereng liga utama namun tetap saja menghadirkan sebuah perbedaan dan inilah hal sulit yang harus dihadapi oleh Lionel Messi saat itu.
Setelah pulih dari cedera hamstring yang dideranya, Lionel Messi kembali bisa bermain untuk Barcelona dan bahkan ia mencetak brace alias dwigol langsung dalam kemenangan tandang Barcelona melawan Celtic dari Irlandia pada babak terakhir enam belas besar Liga Champions Eropa tahun dua ribu delapan. Celtic sendiri memang tim yang langganan mengikuti turnamen sepakbola kasta tertinggi non-tim nasional dibenua Eropa tersebut namun sayangnya mereka jarang sekali atau minim prestasi serta gelontoran piala dan harus menata kembali sistem kepelatihannya.
Pada liga Champions Eropa edisi tersebut, Lionel Messi keluar sebagai top skorer turnamen pada titik itu dengan total gelontoran enam buah gol. Ini tidaklah terdengar sangat impresif bagi seorang pemain sepakbola atau seorang Lionel Messi sekalipun tapi torehan itu dicapainya ketika Barcelona masih berkutat di partai enam belas besar sehingga sebenarnya kemampuannya sangatlah cemerlang. Akan tetapi tidak lama setelah pertandingan berita sepak bola indonesia melawan Celtic tadi, lagi - lagi cedera harus datang menghantam Lionel Messi malang dan ia tidak bisa bermain lagi.
Pada awal tahun dua ribu sepuluh, Lionel Messi merasa kurang puas dengan posisinya sebagai sayap kanan dan kemudian ia melanjutkan gaya permainannya sebagai false nine atau penyerang bayangan yang dimulai dengan pertandingan Liga Champions pada babak akhir enam belas besar kala melawan wakil dari Jerman, VfB Stuttgart. Seorang pemain sepakbola yang sudah terbukti kontribusinya terhadap tim terkadang diberi keleluasaan bermain dalam posisi berita bola tertentu dan tidak jarang juga strategi pelatih menjadi lebih mengacu dan bertumpu kepada satu atau lebih pemain sepakbola yang seperti itu akhirnya menjadi aset berharga.
Saat itu Lionel Messi bermain sebanyak lima kali pertandingan berita bola dunia dengan tim Barcelona B didivisi kedua La Liga Spanyol terebut namun tidak mencetak satu gol pun. Memang tidaklah mudah beradaptasi tidak hanya dengan rekan setim yang baru namun juga pelatih, asisten pelatih, staf ofisial klub, juga tidak ketinggalan atmosfir divisi dua yang tentu saja berbeda dengan divisi tiga walaupun tidaklah sementereng liga utama namun tetap saja menghadirkan sebuah perbedaan dan inilah hal sulit yang harus dihadapi oleh Lionel Messi saat itu.
Setelah pulih dari cedera hamstring yang dideranya, Lionel Messi kembali bisa bermain untuk Barcelona dan bahkan ia mencetak brace alias dwigol langsung dalam kemenangan tandang Barcelona melawan Celtic dari Irlandia pada babak terakhir enam belas besar Liga Champions Eropa tahun dua ribu delapan. Celtic sendiri memang tim yang langganan mengikuti turnamen sepakbola kasta tertinggi non-tim nasional dibenua Eropa tersebut namun sayangnya mereka jarang sekali atau minim prestasi serta gelontoran piala dan harus menata kembali sistem kepelatihannya.
Komentar
Posting Komentar