Taktik yang diterapkan Bayern Munich dibabak pertama memiliki unsur fake pressing alias serangan palsu dimana mereka mendorong pemain bertahan Barcelona lebih dalam guna melepaskan skuad berita bola dunia asuhan Josep Pep Guardiola tersebut dari daerah berbahaya hanya dengan keberadaan keduanya saja namun disaat yang sama juga tetap menjaga energi dengan tidak terlalu memaksakan diri dan strategi ini membuat para pemain Bayern Munich tetap segar bugar untuk babak kedua dimana mereka mulai melancarkan serangan membabi buta guna menyelesaikan perlawanan Barcelona.
Pada akhirnya, Belanda mampu mencukur habis Spanyol dengan skor lima satu dimana angka ini merupakan kekalahan terbesar yang diderita oleh Spanyol dalam enam puluh empat tahun tearkhir. Perlu diperhatikan disini bahwa Louis van Gaal adalah pelatih Barcelona dimusim dua ribu dua hingga dua ribu tiga silam, orang yang berperan sangat besar dalam membawa Xavi dan Andres Iniesta, dua orang pemain yang berperan besar dalam elemen dasar tiki - taka tidak hanya Barcelona namun juga tim nasional Spanyol. inilah mengapa meneer Belanda itu tahu gaya bermain keduanya.
Pelatih Bayern Munich saat itu, Jupp Heynckes menerapkan strategi yang dibangun dari fondasi yang telah ditinggalkan oleh pelatih Bayern Munich sebelumnya, Louis van Gaal dengan membuat tim yang bermarkas di Allianz Arena tersebut bermain lebih bertahan dan juga disaat yang sama, lebih seimbang dan juga mnengganti gaya total football seorang Louis van Gaal dimana semua pemain harus tetap berada pada ruang gerak mereka masing - masing diatas lapangan hijau ketika menyerang area lawan dengan gaya serangan yang jauh lebih fleksibel dan membuat ruang gerak untuk berkeliaran juga bertukar posisi satu sama lain penghargaan tim terbaik uefa.
Pada pertandingan grup keduanya, Cili yang dilatih oleh Jorge Sampaoli menggunakan formasi fleksibel tiga empat tiga yang kerap berubah - ubah, dan berevolusi menjadi sebuah formasi lima tiga dua ketika bertahan sekaligus menempatkan tiga orang gelandang tengah berita bola mereka untuk membayangi dan menempel ketat gaelandang Spanyol. Rinciannya adalah Marcelo Diaz membayangi David Silva, Charles Aranguiz yang membayangi Xabi Alonso, dan Arturo Vidal yang mematikan pergerakan Sergio Busquets. Taktik ini sebelumnya digunakan oleh pelatih berpengaruh besar Marcelo Bielsa.
Tim nasional Spanyol bahkan menampilkan performa yang jauh lebih buruk pada pergelaran piala dunia satu tahun kemudian di dua ribu empat belas karena mereka harus mengalami kekalahan dari tim nasional Belanda dan Cili. Hasil minor tersebut membuat tim matador gagal melaju melewati babak grup berita sepak bola indonesia dan juga sekaligus menjadi sebuah tanda dimana sepakbola tiki - taka milik Spanyol dan Barcelona sudah habis. Bisa dikatakan setiap tim yang berhasil mengalahkan mereka memiliki strategi dan taktik masing - masing dalam menghentikan aliran bola, baik dengan mempersempit ruang gerak atau melakukan fake pressing.
Pada akhirnya, Belanda mampu mencukur habis Spanyol dengan skor lima satu dimana angka ini merupakan kekalahan terbesar yang diderita oleh Spanyol dalam enam puluh empat tahun tearkhir. Perlu diperhatikan disini bahwa Louis van Gaal adalah pelatih Barcelona dimusim dua ribu dua hingga dua ribu tiga silam, orang yang berperan sangat besar dalam membawa Xavi dan Andres Iniesta, dua orang pemain yang berperan besar dalam elemen dasar tiki - taka tidak hanya Barcelona namun juga tim nasional Spanyol. inilah mengapa meneer Belanda itu tahu gaya bermain keduanya.
Pelatih Bayern Munich saat itu, Jupp Heynckes menerapkan strategi yang dibangun dari fondasi yang telah ditinggalkan oleh pelatih Bayern Munich sebelumnya, Louis van Gaal dengan membuat tim yang bermarkas di Allianz Arena tersebut bermain lebih bertahan dan juga disaat yang sama, lebih seimbang dan juga mnengganti gaya total football seorang Louis van Gaal dimana semua pemain harus tetap berada pada ruang gerak mereka masing - masing diatas lapangan hijau ketika menyerang area lawan dengan gaya serangan yang jauh lebih fleksibel dan membuat ruang gerak untuk berkeliaran juga bertukar posisi satu sama lain penghargaan tim terbaik uefa.
Pada pertandingan grup keduanya, Cili yang dilatih oleh Jorge Sampaoli menggunakan formasi fleksibel tiga empat tiga yang kerap berubah - ubah, dan berevolusi menjadi sebuah formasi lima tiga dua ketika bertahan sekaligus menempatkan tiga orang gelandang tengah berita bola mereka untuk membayangi dan menempel ketat gaelandang Spanyol. Rinciannya adalah Marcelo Diaz membayangi David Silva, Charles Aranguiz yang membayangi Xabi Alonso, dan Arturo Vidal yang mematikan pergerakan Sergio Busquets. Taktik ini sebelumnya digunakan oleh pelatih berpengaruh besar Marcelo Bielsa.
Tim nasional Spanyol bahkan menampilkan performa yang jauh lebih buruk pada pergelaran piala dunia satu tahun kemudian di dua ribu empat belas karena mereka harus mengalami kekalahan dari tim nasional Belanda dan Cili. Hasil minor tersebut membuat tim matador gagal melaju melewati babak grup berita sepak bola indonesia dan juga sekaligus menjadi sebuah tanda dimana sepakbola tiki - taka milik Spanyol dan Barcelona sudah habis. Bisa dikatakan setiap tim yang berhasil mengalahkan mereka memiliki strategi dan taktik masing - masing dalam menghentikan aliran bola, baik dengan mempersempit ruang gerak atau melakukan fake pressing.
Komentar
Posting Komentar