Di Manchester City sana, Mario Balotelli bisa dibilang melakukan sebuah reuni kecil ketika bertemu dengan mantan pelatihnya di Inter Milan yang kala itu mengasuh Manchester City, Roberto Mancini. Bahkan bisa dibilang juga bahwa pelatih berita bola dunia bertangan dingin asal Italia tersebut memiliki peran penting dalam mendatangkan jasa pemain sepakbola berkewarganegaraan Italia dan berdarah Ghana tersebut ke Etihad Stadium karena keduanya yang sudah sama - sama mengenal satu sama lain walaupun memang hubungan keduanya sempat tidak harmonis.
Namun tidak butuh waktu lama bagi seorang Mario Balotelli untuk mampu menggetarkan jala gawang di pentas liga primer Inggris setelah pada tanggal tiga puluh bulan Oktober tahun duaa ribu sepuluh, pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung empat puluh lima tersebut mampu menceploskan satu buah gol kedalam gawang tim semenjana, Wolverhampton Wanderers. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Manchester City dengan skor akhir yang agak tipis juga, yaitu dua nol dan bisa dibilang bahwa peran seorang Mario Balotelli disini cukup penting dalam mendulang tiga poin.
Akan tetapi walaupun banyak sekali isu - isu miring dan juga kontroversi yang menerpa sosok seorang Mari Balotelli, baik itu yang dialaminya bersama dengan para rekan setimnya maupun juga pelatih Inter Milan saat itu, Jose Mourinho, banyak sekali tawaran yang datang dari berbagai klub liga Inggris papan atas yang berminat akan kemampuan serta bakat Mario Balotelli dan berniat untuk meminangnya. Mungkin para penawar tersebut berpikir bahwa mereka bisa menjinakkan seorang Mario Balotelli muda saat itu agar ia mau menuruti keinginan klub serta memberikan hasil yang maksimal tanah air yang ia cintai.
Namun perilaku baik seorang Mario Balotelli tersebut tidak bertahan lama karena ia lagi - lagi menciptakan sebuah kontroversi berita sepak bola indonesia dalam babak semifinal liga Champions Eropa versi UEFA dimana kala itu Inter Milan harus berhadapan dengan wakil sangat kuat dari Spanyol, Barcelona. Pertandingan antara klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza dan Camp Nou tersebut digelar pada tanggal dua puluh bulan April tahun dua ribu sepuluh silam. Barcelona sendiri kala itu masih diperkuat "Fantastic Four" mereka yang terdiri dari Lionel Messi, Ronaldinho, Samuel Eto'o, dan Thierry Henry.
Setelah dikritik oleh para penggemarnya sendiri, entah ada angin apa yang melanda seorang Mario Balotelli, pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung sembilan tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan maaf resmi di situs resmi Inter Milan. Memang sudah selayaknya seorang pemain berita bola yang melakukan kesalahan besar sehingga membuat para pendukungnya sendiri tidak menyukainya untuk mengeluarkan permintaan maaf secara publik dan umum karena tanpa adanya peran penggemar, maka klub tidak akan mendapat pemasukan selain dari biaya kontrak televisi.
Namun tidak butuh waktu lama bagi seorang Mario Balotelli untuk mampu menggetarkan jala gawang di pentas liga primer Inggris setelah pada tanggal tiga puluh bulan Oktober tahun duaa ribu sepuluh, pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung empat puluh lima tersebut mampu menceploskan satu buah gol kedalam gawang tim semenjana, Wolverhampton Wanderers. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Manchester City dengan skor akhir yang agak tipis juga, yaitu dua nol dan bisa dibilang bahwa peran seorang Mario Balotelli disini cukup penting dalam mendulang tiga poin.
Akan tetapi walaupun banyak sekali isu - isu miring dan juga kontroversi yang menerpa sosok seorang Mari Balotelli, baik itu yang dialaminya bersama dengan para rekan setimnya maupun juga pelatih Inter Milan saat itu, Jose Mourinho, banyak sekali tawaran yang datang dari berbagai klub liga Inggris papan atas yang berminat akan kemampuan serta bakat Mario Balotelli dan berniat untuk meminangnya. Mungkin para penawar tersebut berpikir bahwa mereka bisa menjinakkan seorang Mario Balotelli muda saat itu agar ia mau menuruti keinginan klub serta memberikan hasil yang maksimal tanah air yang ia cintai.
Namun perilaku baik seorang Mario Balotelli tersebut tidak bertahan lama karena ia lagi - lagi menciptakan sebuah kontroversi berita sepak bola indonesia dalam babak semifinal liga Champions Eropa versi UEFA dimana kala itu Inter Milan harus berhadapan dengan wakil sangat kuat dari Spanyol, Barcelona. Pertandingan antara klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza dan Camp Nou tersebut digelar pada tanggal dua puluh bulan April tahun dua ribu sepuluh silam. Barcelona sendiri kala itu masih diperkuat "Fantastic Four" mereka yang terdiri dari Lionel Messi, Ronaldinho, Samuel Eto'o, dan Thierry Henry.
Setelah dikritik oleh para penggemarnya sendiri, entah ada angin apa yang melanda seorang Mario Balotelli, pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung sembilan tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan maaf resmi di situs resmi Inter Milan. Memang sudah selayaknya seorang pemain berita bola yang melakukan kesalahan besar sehingga membuat para pendukungnya sendiri tidak menyukainya untuk mengeluarkan permintaan maaf secara publik dan umum karena tanpa adanya peran penggemar, maka klub tidak akan mendapat pemasukan selain dari biaya kontrak televisi.
Komentar
Posting Komentar