Tidak hanya sampai disitu saja hukuman yang diterima oleh Zlatan Ibrahimovic, ia juga kemudian dikenakan larangan bertanding sebanyak tiga kali lagi oleh asosiasi sepakbola italia pada bulan Februari tahun dua ribu dua belas ketika AC Milan bertanding melawan Fiorentina. Pertandingan berita bola dunia tersebut sialnya lagi harus diakhiri oleh AC Milan dengan kekalahan tipis, dua satu dan mungkin saja faktor diusirnya seorang Zlatan Ibrahimovic keluar lapangan hijau oleh sang wasit berpengaruh karena ia merupakan ujung tombak serangan klub berjuluk Rossoneri tersebut.
Akan tetapi AC Milan saat itu tidak serta merta membeli Zlatan Ibrahimovic melainkan hanya meminjamnya saja dari Barcelona namun pihak klub yang mengenakan seragam merah hitam tersebut diberikan pilihan oleh pihak Blaugrana untuk memboyong seorang Zlatan Ibrahimovic dengan biaya sebesar dua puluh empat juta Euro atau sebesar tiga ratus enam puluh milyar setelah diubah ke dalam nilai Rupiah ketika musim sepakbola tahun itu sudah berakhir. Perjanjian pinjam meminjam seperti ini memang sering diterapkan oleh klub besar dunia yang tidak ingin mengambil resiko tinggi.
Lalu di tanggal dua puluh bulan November tahun dua ribu sepuluh, Zlatan Ibrahimovic mampu menggetarkan jala gawang lawannya untuk yang ketujuh kalinya bagi tim barunya tersebut ketika AC Milan berhadapan melawan Fiorentina pada laga lanjutan Serie A Italia. Fiorentina yang mengenakan seragam berwarna ungu seperti Persita Tangerang ini juga dianggap sebagai tim penghuni papan tengah klasemen berita bola karena mereka selalu saja tidak mampu membuat terobosan - terobosan baru di dunia pesepakbolaan, tidak seperti Napoli misalnya yang tumbuh menjadi ditakuti di Italia dan Eropa dan tidak semua orang.
Setelah menandatangani kontrak tersebut bersama dengan AC Milan, Zlatan Ibrahimovic berkomentar bahwa kepindahannya ke klub yang bermarkas di San Siro tersebut memberikannya adrenalin yang lebih daripada yang ia rasakan ketika bersama dengan Barcelona. Pemain sepakbola yang pernah membela Malmo FF, Ajax Amsterdam, Inter Milan, Juventus, dan juga Barcelona tersebut pindah ke AC Milan karena dirinya ingin memenangkan piala Liga Champions bersama Rossoneri dan tidak hanya disitu, ia juga ingin dirinya beserta klub memenangkan seluruh trofi berita sepak bola indonesia yang ada.
Hanya berselang beberapa hari saja setelah pertandingan tersebut berakhir, seorang Zlatan Ibrahimovic langsung dibanding - bandingkan dengan sosok legenda sepakbola AC Milan yang berkewarganegaraan Belanda bernama Marco van Basten. Perbandingan ini tidak hanya muncul dari kalangan penggemar saja tapi juga dari media massa, dan bahkan Marco van Basten sendiri juga mengamininya dimana ia mengatakan bahwa seorang Zlatan Ibrahimovic bisa menjadi lebih hebat darinya. Sebuah pujian dari seorang legenda selalu mampu mendongkrak moril dan performa seorang pemain.
Akan tetapi AC Milan saat itu tidak serta merta membeli Zlatan Ibrahimovic melainkan hanya meminjamnya saja dari Barcelona namun pihak klub yang mengenakan seragam merah hitam tersebut diberikan pilihan oleh pihak Blaugrana untuk memboyong seorang Zlatan Ibrahimovic dengan biaya sebesar dua puluh empat juta Euro atau sebesar tiga ratus enam puluh milyar setelah diubah ke dalam nilai Rupiah ketika musim sepakbola tahun itu sudah berakhir. Perjanjian pinjam meminjam seperti ini memang sering diterapkan oleh klub besar dunia yang tidak ingin mengambil resiko tinggi.
Lalu di tanggal dua puluh bulan November tahun dua ribu sepuluh, Zlatan Ibrahimovic mampu menggetarkan jala gawang lawannya untuk yang ketujuh kalinya bagi tim barunya tersebut ketika AC Milan berhadapan melawan Fiorentina pada laga lanjutan Serie A Italia. Fiorentina yang mengenakan seragam berwarna ungu seperti Persita Tangerang ini juga dianggap sebagai tim penghuni papan tengah klasemen berita bola karena mereka selalu saja tidak mampu membuat terobosan - terobosan baru di dunia pesepakbolaan, tidak seperti Napoli misalnya yang tumbuh menjadi ditakuti di Italia dan Eropa dan tidak semua orang.
Setelah menandatangani kontrak tersebut bersama dengan AC Milan, Zlatan Ibrahimovic berkomentar bahwa kepindahannya ke klub yang bermarkas di San Siro tersebut memberikannya adrenalin yang lebih daripada yang ia rasakan ketika bersama dengan Barcelona. Pemain sepakbola yang pernah membela Malmo FF, Ajax Amsterdam, Inter Milan, Juventus, dan juga Barcelona tersebut pindah ke AC Milan karena dirinya ingin memenangkan piala Liga Champions bersama Rossoneri dan tidak hanya disitu, ia juga ingin dirinya beserta klub memenangkan seluruh trofi berita sepak bola indonesia yang ada.
Hanya berselang beberapa hari saja setelah pertandingan tersebut berakhir, seorang Zlatan Ibrahimovic langsung dibanding - bandingkan dengan sosok legenda sepakbola AC Milan yang berkewarganegaraan Belanda bernama Marco van Basten. Perbandingan ini tidak hanya muncul dari kalangan penggemar saja tapi juga dari media massa, dan bahkan Marco van Basten sendiri juga mengamininya dimana ia mengatakan bahwa seorang Zlatan Ibrahimovic bisa menjadi lebih hebat darinya. Sebuah pujian dari seorang legenda selalu mampu mendongkrak moril dan performa seorang pemain.
Komentar
Posting Komentar