Melanjutkan komentar Romario, ia kembali mengungkapkan bahwa pemain sepakbola kelahiran Mogi das Cruzes, Sao Paulo, Brasil tersebut merupakan salah satu pesepakbola dari Brasil yang para masyarakatnya mengharapkan agar ia selalu menuai hasil memukau pada pergelaran berita bola dunia dimana orang - orang tersebut selalu memegang harapan serta percaya kepada kemampuannya mengolah si kulit bundar disamping juga Neymar Junior da Silva Santos yang satu ini memiliki segalanya untuk menciptakan sejarah baru di dalam dunia sepakbola barila menampik rumor bacca telah menghina milan.
Legenda Brasil yang bernama Romario dan pernah membawa tim nasional tersebut menjuarai beberapa edisi piala dunia serta sering disebut - sebut sebagai bagian dari generasi emas tim samba memberikan komentarnya kepada seorang Neymar Junior da Silva Santos setelah pergelaran World Cup kala itu berakhir dan juga pernyataannya ini berhubungan dengan prospek pemain sepakbola kelahiran Mogi das Cruzes, Sao Paulo, Brasil itu untuk menjadi pesepakbola terbaik sepanjang masa untuk negara Amerika Selatan tersebut juga disamping menjadi yang nomor satu dijagad raya ini.
Setelah peluit terakhir tanda babak pertandingan berita bola dibunyikan oleh sang wasit yang memimpin pertandingan diatas lapangan hijau dibunyikan, Neymar Junior yang lahir di Mogi das Cruzes diganjar kartu merah terang benderang oleh wasit juga karena saat itu Neymar Junior secara sengaja, sadar, dan juga waspada menendang si kulit bundar alias bola ke arah pemain Kolombia bernama Pablo Armero dimana hal ini dinamakan menyenter orang dengan bola dan juga sebagai hasilnya, ia seperti yang telah dikatakan tadi diganjar oleh kartu merah dari wasit masih menyisakan babak semifinal.
Selanjutnya pada tanggal dua puluh enam bulan Maret tahun dua ribu lima belas, seorang Neymar Junior mampu mencetak gol kedua tim nasional Brasil ketika ia dan kawan - kawannya mengandaskan perlawanan tim kuat asal benua Eropa yaitu Perancis dipertandingan berita sepak bola indonesia yang kala itu diadakan dikandang mereka, Paris dengan skor akhir tiga satu. Hasil ini juga membanggakan karena Perancis dikenal sebagai salah satu tim sepakbola yang sangat ditakuti dikancah internasional akibat kemampuan daya gedor yang mereka miliki seperti deretan - deretan striker menyeramkannya.
Berikutnya kita akan beranjak dari tahun dua ribu empat belas yang penuh duka mendalam bagi publik Brasil maupun juga Indonesia karena tim nasional Brasil seakan - akan tidak berkutik tanpa kehadiran pemain bintang muda berbakat mereka, Neymar Junior dan hasil ini terbukti ketika tim Selecao dihentikan oleh wakil sangat kuat dari Eropa, Jerman dibabak semifinal dengan skor yang tidak tanggung - tanggung sekali yakni tujuh satu bahkan Thomas Muller, punggawa Jerman sekaligus penyerang milik Bayern Munich mampu menghasilkan hat-trick alias trigol kegawang Brasil kala itu.
Legenda Brasil yang bernama Romario dan pernah membawa tim nasional tersebut menjuarai beberapa edisi piala dunia serta sering disebut - sebut sebagai bagian dari generasi emas tim samba memberikan komentarnya kepada seorang Neymar Junior da Silva Santos setelah pergelaran World Cup kala itu berakhir dan juga pernyataannya ini berhubungan dengan prospek pemain sepakbola kelahiran Mogi das Cruzes, Sao Paulo, Brasil itu untuk menjadi pesepakbola terbaik sepanjang masa untuk negara Amerika Selatan tersebut juga disamping menjadi yang nomor satu dijagad raya ini.
Setelah peluit terakhir tanda babak pertandingan berita bola dibunyikan oleh sang wasit yang memimpin pertandingan diatas lapangan hijau dibunyikan, Neymar Junior yang lahir di Mogi das Cruzes diganjar kartu merah terang benderang oleh wasit juga karena saat itu Neymar Junior secara sengaja, sadar, dan juga waspada menendang si kulit bundar alias bola ke arah pemain Kolombia bernama Pablo Armero dimana hal ini dinamakan menyenter orang dengan bola dan juga sebagai hasilnya, ia seperti yang telah dikatakan tadi diganjar oleh kartu merah dari wasit masih menyisakan babak semifinal.
Selanjutnya pada tanggal dua puluh enam bulan Maret tahun dua ribu lima belas, seorang Neymar Junior mampu mencetak gol kedua tim nasional Brasil ketika ia dan kawan - kawannya mengandaskan perlawanan tim kuat asal benua Eropa yaitu Perancis dipertandingan berita sepak bola indonesia yang kala itu diadakan dikandang mereka, Paris dengan skor akhir tiga satu. Hasil ini juga membanggakan karena Perancis dikenal sebagai salah satu tim sepakbola yang sangat ditakuti dikancah internasional akibat kemampuan daya gedor yang mereka miliki seperti deretan - deretan striker menyeramkannya.
Berikutnya kita akan beranjak dari tahun dua ribu empat belas yang penuh duka mendalam bagi publik Brasil maupun juga Indonesia karena tim nasional Brasil seakan - akan tidak berkutik tanpa kehadiran pemain bintang muda berbakat mereka, Neymar Junior dan hasil ini terbukti ketika tim Selecao dihentikan oleh wakil sangat kuat dari Eropa, Jerman dibabak semifinal dengan skor yang tidak tanggung - tanggung sekali yakni tujuh satu bahkan Thomas Muller, punggawa Jerman sekaligus penyerang milik Bayern Munich mampu menghasilkan hat-trick alias trigol kegawang Brasil kala itu.
Komentar
Posting Komentar