Sebelum pertandingan final piala dunia muda versi FIFA selesai bergulir, Lionel Messi diberikan sebuah penghargaan bola emas yang menandakan bahwa punggawa tim nasional Argentina tersebut adalah pemain berita sepak bola indonesia yang terbaik pada turnamen bergengsi itu. Penghargaan bola emas atau golden ball ini juga menandakan bahwa pemain muda bernomor punggung sepuluh itu patut diwaspadai dimasa depan karena Lionel Messi kecil memiliki bakat serta talenta yang sangat cemerlang walaupun ia tidak luput dari keterbatasan, terutama masalah kelainan hormon pertumbuhan yang ia alami.
Berdasarkan pada performa impresifnya saat itu, Lionel Messi selanjutnya diikutsertakan dalam tim nasional Argentina untuk mengikuti kejuaraan tim bawah umur Amerika Selatan yang kala itu digelar di Kolombia bulan Februari tahun dua ribu lima. Kejuaraan sepakbola yang satu ini, walaupun tidaklah bergengsi seperti yang diadakan di Eropa ataupun kompetisi tingkat atas lainnya tapi tetap penting terutama bagi para pelatih diseluruh dunia karena mereka mampu melihat siapa pemain sepakbola yang memiliki bakat cemerlang juga mudah dijadikan megabintang berita bola masa depan.
Lionel Messi yang waktu itu sadar akan keterbatasan fisiknya, dalam hal ini stamina, kemudian mempekerjakan seorang personal trainer alias pelatih pribadi guna meningkatkan kepadatan ototnya untuk mengkompensasikan tingkat staminanya yang terlalu cepat menurun, dimana kemudian ia dengan tepat waktu kembali ke tim nasional Argentina dalam kondisi yang sudah meningkat untuk menghadapi kejuaraan berita bola dunia tingkat bawah umur, yang waktu itu diadakan di Belanda bulan Juni tahun dua ribu lima dimana Belanda sendiri juga memiliki segudang bakat dan hal itu terlihat dari deretan legenda sepakbola mereka akibat cedera dari otot hamstring.
Lima hari setelah ulang tahunnya yang ketujuh belas, lebih tepatnya tanggal dua puluh sembilan bulan Juni tahun dua ribu empat silam, Lionel Messi tampil untuk pertama kalinya dengan mengenakan seragam tim nasional Argentina ketika melawan Paraguay pada pertandingan persahabatan yang telah disebutkan sebelumnya tadi. Pada partai tersebut, Lionel Messi mencetak satu buah gol serta tidak ketinggalan juga memberikan dua buah asis alias umpan yang berujung gol dalam kemenangan tim yang berjuluk si biru langit itu atas lawannya dengan skor akhir delapan nol tanpa balas.
Performa seorang Lionel Messi muda kala itu pada kejuaraan piala dunia muda versi FIFA tersebut mengundang komentar dari pada penggiat, penikmat, serta juga pengamat sepakbola serta mereka membanding - bandingkan bakat pemain yang pernah mengalami kelainan hormon pertumbuhan semasa kecilnya tersebut dengan legenda Argentina yang juga berpostur fisik tidak terlalu tinggi, Diego Maradona. Diego Maradone mampu membawa tim nasional Argentina menjuarai titel kejuaraan yang sama pada tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan dimana kala itu ia membela Albiceleste muda.
Berdasarkan pada performa impresifnya saat itu, Lionel Messi selanjutnya diikutsertakan dalam tim nasional Argentina untuk mengikuti kejuaraan tim bawah umur Amerika Selatan yang kala itu digelar di Kolombia bulan Februari tahun dua ribu lima. Kejuaraan sepakbola yang satu ini, walaupun tidaklah bergengsi seperti yang diadakan di Eropa ataupun kompetisi tingkat atas lainnya tapi tetap penting terutama bagi para pelatih diseluruh dunia karena mereka mampu melihat siapa pemain sepakbola yang memiliki bakat cemerlang juga mudah dijadikan megabintang berita bola masa depan.
Lionel Messi yang waktu itu sadar akan keterbatasan fisiknya, dalam hal ini stamina, kemudian mempekerjakan seorang personal trainer alias pelatih pribadi guna meningkatkan kepadatan ototnya untuk mengkompensasikan tingkat staminanya yang terlalu cepat menurun, dimana kemudian ia dengan tepat waktu kembali ke tim nasional Argentina dalam kondisi yang sudah meningkat untuk menghadapi kejuaraan berita bola dunia tingkat bawah umur, yang waktu itu diadakan di Belanda bulan Juni tahun dua ribu lima dimana Belanda sendiri juga memiliki segudang bakat dan hal itu terlihat dari deretan legenda sepakbola mereka akibat cedera dari otot hamstring.
Lima hari setelah ulang tahunnya yang ketujuh belas, lebih tepatnya tanggal dua puluh sembilan bulan Juni tahun dua ribu empat silam, Lionel Messi tampil untuk pertama kalinya dengan mengenakan seragam tim nasional Argentina ketika melawan Paraguay pada pertandingan persahabatan yang telah disebutkan sebelumnya tadi. Pada partai tersebut, Lionel Messi mencetak satu buah gol serta tidak ketinggalan juga memberikan dua buah asis alias umpan yang berujung gol dalam kemenangan tim yang berjuluk si biru langit itu atas lawannya dengan skor akhir delapan nol tanpa balas.
Performa seorang Lionel Messi muda kala itu pada kejuaraan piala dunia muda versi FIFA tersebut mengundang komentar dari pada penggiat, penikmat, serta juga pengamat sepakbola serta mereka membanding - bandingkan bakat pemain yang pernah mengalami kelainan hormon pertumbuhan semasa kecilnya tersebut dengan legenda Argentina yang juga berpostur fisik tidak terlalu tinggi, Diego Maradona. Diego Maradone mampu membawa tim nasional Argentina menjuarai titel kejuaraan yang sama pada tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan dimana kala itu ia membela Albiceleste muda.
Komentar
Posting Komentar