Patrice Evra sendiri sering kali berterima kasih kepada sosok seorang Didier Deschamps yang saat itu berhasil mengolah pemain sepakbola kelahiran lima belas bulan mei tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu tersebut sebagai seorang pemain bertahan berita bola yang lebih baik setelah pada awalnya pelatih tim nasional Perancis sekarang tersebut menjelaskan kepada seorang Patrice Evra betapa tidak menyenangkannya untuk mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau pada posisi tersebut. Mungkin disini Patrice Evra menjadi tertantang dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, pemain sepakbola yang sempat memperkuat manchester united, juventus, dan marseille ini juga dimasukkan ke dinding pertahanan AS Monaco yang berisikan empat orang pemain berita bola indonesia terdiri dari Rafael Marquez dan Sebastian Squillaci dibagian tengah, juga Franck Jurietti yang berposisi sebagai bek kanan. Nama pertama yang disebutkan diatas nantinya akan mengenakan seragam Barcelona dan membela klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut selama beberapa musim sebelum akhirnya ia ditendang karena performanya kalah jauh dari seorang Javier Mascherano asal Argentina.
Bermain sebagai bek sayap kiri dengan AS Monaco, Patrice Evra diberikan kaus dengan nomor punggung tiga dan mencatatkan debut alias penampilan perdananya bersama klub berita sepak bola indonesia tersebut pada pertandingan pembukaan musim sepakbola Ligue 1 Perancis tahun dua ribu dua hingga dua ribu tiga ketika mereka berhadapan melawan Troyes. Pemain sepakbola yang lahir di Senegal dan besar di Perancis ini sendiri bermain selama sembilan puluh menit penuh dan turun sejak menit pertama sebagai starter, serta mengantarkan AS Monaco membantai lawannya itu dengan skor akhir empat kosong tanpa balas eropa atau jerman saja.
Berikutnya di tanggal dua puluh delapan bulan September tahun 2002, Patrice Evra mampu menyumbangkan gelontoran gol pertamanya untuk AS Monaco dimana ketika berhadapan melawan Rennes, ia menjadi penentu kemenangan tim setelah menceploskan gol terakhir dan berujung kemenangan berskor tipis, dua satu. Dari sini nampaknya pemain sepakbola yang memiliki tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter tersebut mampu menunjukkan bakat alaminya sebagak bek kiri dan bukan sayap atau penyerang seperti sebagaimana ia pernah katakan, dan memang keputusan pelatih ini tepat sekali saat itu.
Kemudian di tanggal dua puluh dua bulan Maret tahun dua ribu tiga selanjutnya, Patrice Evra mampu menggelontorkan gol keduanya bagi AS Monaco di musim sepakbola kala itu dan mampu menggilas tuan rumah Le Havre dengan skor akhir yang cukup telak, tiga kosong tanpa balas. Le Havre sendiri merupakan salah satu tim yang langganan degradasi ke Ligue 2 Perancis namun juga sering kembali mencuat lagi namanya di Ligue 1 dimana AS Monaco sendiri merupakan tim papan atas perancis dan tidak jarang mereka ikut liga champions Eropa walau belum sehebat marseille ataupun juga olympique lyon saat itu.
Selanjutnya, pemain sepakbola yang sempat memperkuat manchester united, juventus, dan marseille ini juga dimasukkan ke dinding pertahanan AS Monaco yang berisikan empat orang pemain berita bola indonesia terdiri dari Rafael Marquez dan Sebastian Squillaci dibagian tengah, juga Franck Jurietti yang berposisi sebagai bek kanan. Nama pertama yang disebutkan diatas nantinya akan mengenakan seragam Barcelona dan membela klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut selama beberapa musim sebelum akhirnya ia ditendang karena performanya kalah jauh dari seorang Javier Mascherano asal Argentina.
Bermain sebagai bek sayap kiri dengan AS Monaco, Patrice Evra diberikan kaus dengan nomor punggung tiga dan mencatatkan debut alias penampilan perdananya bersama klub berita sepak bola indonesia tersebut pada pertandingan pembukaan musim sepakbola Ligue 1 Perancis tahun dua ribu dua hingga dua ribu tiga ketika mereka berhadapan melawan Troyes. Pemain sepakbola yang lahir di Senegal dan besar di Perancis ini sendiri bermain selama sembilan puluh menit penuh dan turun sejak menit pertama sebagai starter, serta mengantarkan AS Monaco membantai lawannya itu dengan skor akhir empat kosong tanpa balas eropa atau jerman saja.
Berikutnya di tanggal dua puluh delapan bulan September tahun 2002, Patrice Evra mampu menyumbangkan gelontoran gol pertamanya untuk AS Monaco dimana ketika berhadapan melawan Rennes, ia menjadi penentu kemenangan tim setelah menceploskan gol terakhir dan berujung kemenangan berskor tipis, dua satu. Dari sini nampaknya pemain sepakbola yang memiliki tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter tersebut mampu menunjukkan bakat alaminya sebagak bek kiri dan bukan sayap atau penyerang seperti sebagaimana ia pernah katakan, dan memang keputusan pelatih ini tepat sekali saat itu.
Kemudian di tanggal dua puluh dua bulan Maret tahun dua ribu tiga selanjutnya, Patrice Evra mampu menggelontorkan gol keduanya bagi AS Monaco di musim sepakbola kala itu dan mampu menggilas tuan rumah Le Havre dengan skor akhir yang cukup telak, tiga kosong tanpa balas. Le Havre sendiri merupakan salah satu tim yang langganan degradasi ke Ligue 2 Perancis namun juga sering kembali mencuat lagi namanya di Ligue 1 dimana AS Monaco sendiri merupakan tim papan atas perancis dan tidak jarang mereka ikut liga champions Eropa walau belum sehebat marseille ataupun juga olympique lyon saat itu.
Komentar
Posting Komentar