Kemudian inovasi penting terhadap strategi catenaccio ini adalah pola serangan balik yang utamanya berbasis kepada operan - operan panjang dari pemain bertahan yang ada digaris pertahanan mereka sendiri. Disini peran seorang bek penting dalam melatih teknik umpan jauhnya, walau disaat yang bersamaan mereka juga diwajibkan memiliki kecepatan berlari yang mumpuni guna mencegah sayap lawan dimana posisi berita bola tersebut rata - rata diisi oleh pemain dengan akselerasi yang mantap. Sebut saja Dani Alves yang dibeli Juventus dari Barcelona kemarin mampu menjalankan perannya dengan sempurna liverpool pesta gol di anfield carragher arsenal pengecut.
Lalu dalam sebuah versi catenaccio yang lain dibentuk oleh Helenio Herrera tahun seribu sembilan ratus enam puluhan, empat orang pemain bertahan yang bertugas untuk menjaga empat orang pemain lawan secara ketat ditugaskan kepada tim berita bola dunia lawan dan disaat yang bersamaan, satu orang pesepakbola ekstra atau tambahan, si libero tadi, akan menyambut bola - bola liar yang lolos dari penjagaan para bek tersebut. Taktik ini sepertinya terdengar rumit dan kompleks secara teori namun apabila pertandingan di atas lapangan hijau sudah bergulir maka akan terlihat intisari dari formasi catenaccio.
Penekanan dari sistem catenaccio ini didalam dunia pesepakbolaan Italia membuat banyak sekali para pemain bertahan asal Italia yang terkenal akan tekelnya yang keras, dan gaya bertahan tanpa ampun seperti trio bek maut yang pernah dimiliki oleh Juventus, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, dan Andrea Barzagli. Akan tetapi walaupun strategi berita bola indonesia ini memiliki konotasi kepada pertahanan, Herrera sebelum dirinya is dead mengatakan bahwa sistem tersebut sebenarnya lebih bersifat ofensif alias menyerang daripada yang dikira orang banyak pada umumnya aneh dan belum umum.
Kala itu, Helenio Herrera mengatakan bahwa masalahnya terletak pada orang - orang yang mencoba untuk meniru strategi yang ditemukan olehnya dengan cara yang salah. Para peniru tersebut lupa untuk memasukkan prinsip dasar serangan yang dimiliki oleh catenaccio versi Helenio Herrera. Saat itu, ia memiliki Picchi sebagai liberonya tapi ada juga Facchetti, seorang pemain bertahan pertama yang mampu menggelontorkan gol kegawang lawan sebanyak penyerang pada umumnya. Kedua nama diatas memiliki peranan yang sangat besar dalam kesuksesan Triestina.
Saat itu juga Helenio Herrera sempat menukangi Internazionale Milan dan dibawah asuhannya, klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut menjalani masa keemasannya yang disebut dengan nama Grande Inter. Grande Inter saat itu terkenal sekali akan kekuatan pertahanannya yang sulit dipatahkan oleh lawan dan mereka juga dikenal sebagai tim yang mampu menggelontorkan gol lewat beberapa sentuhan bola yang cepat selain juga serangan balik yang mendadak berkat penggunaan serangan yang inovatif dari Helenio Herrera dan juga saling bertumpang tindihnya pemain bertahan dibelakang.
Lalu dalam sebuah versi catenaccio yang lain dibentuk oleh Helenio Herrera tahun seribu sembilan ratus enam puluhan, empat orang pemain bertahan yang bertugas untuk menjaga empat orang pemain lawan secara ketat ditugaskan kepada tim berita bola dunia lawan dan disaat yang bersamaan, satu orang pesepakbola ekstra atau tambahan, si libero tadi, akan menyambut bola - bola liar yang lolos dari penjagaan para bek tersebut. Taktik ini sepertinya terdengar rumit dan kompleks secara teori namun apabila pertandingan di atas lapangan hijau sudah bergulir maka akan terlihat intisari dari formasi catenaccio.
Penekanan dari sistem catenaccio ini didalam dunia pesepakbolaan Italia membuat banyak sekali para pemain bertahan asal Italia yang terkenal akan tekelnya yang keras, dan gaya bertahan tanpa ampun seperti trio bek maut yang pernah dimiliki oleh Juventus, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, dan Andrea Barzagli. Akan tetapi walaupun strategi berita bola indonesia ini memiliki konotasi kepada pertahanan, Herrera sebelum dirinya is dead mengatakan bahwa sistem tersebut sebenarnya lebih bersifat ofensif alias menyerang daripada yang dikira orang banyak pada umumnya aneh dan belum umum.
Kala itu, Helenio Herrera mengatakan bahwa masalahnya terletak pada orang - orang yang mencoba untuk meniru strategi yang ditemukan olehnya dengan cara yang salah. Para peniru tersebut lupa untuk memasukkan prinsip dasar serangan yang dimiliki oleh catenaccio versi Helenio Herrera. Saat itu, ia memiliki Picchi sebagai liberonya tapi ada juga Facchetti, seorang pemain bertahan pertama yang mampu menggelontorkan gol kegawang lawan sebanyak penyerang pada umumnya. Kedua nama diatas memiliki peranan yang sangat besar dalam kesuksesan Triestina.
Saat itu juga Helenio Herrera sempat menukangi Internazionale Milan dan dibawah asuhannya, klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut menjalani masa keemasannya yang disebut dengan nama Grande Inter. Grande Inter saat itu terkenal sekali akan kekuatan pertahanannya yang sulit dipatahkan oleh lawan dan mereka juga dikenal sebagai tim yang mampu menggelontorkan gol lewat beberapa sentuhan bola yang cepat selain juga serangan balik yang mendadak berkat penggunaan serangan yang inovatif dari Helenio Herrera dan juga saling bertumpang tindihnya pemain bertahan dibelakang.
Komentar
Posting Komentar