Kemudian Zlatan Ibrahimovic juga mampu meraih gelar serupa pada musim Serie A Italia tahun dua ribu sebelas hingga dua ribu dua belas namun kali ini pemain sepakboal yang memiliki tinggi badan seratus sembilan puluh lima sentimeter tersebut telah membela AC Milan dan kali ini, Zlatan Ibrahimovic mampu keluar sebagai top skorer alias pencetak gol terbanyak pada Serie A Italia musim itu dengan torehan total dua puluh delapan buah gol. Setelah ini, Zlatan Ibrahimovic akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Paris Saint Germain dimana ia mencetak lebih banyak gol berita sepak bola indonesia lagi.
Lalu Zlatan Ibrahimovic juga mampu memenangkan penghargaan Puskas yang didapatkannya pada tahun dua ribu tiga belas. Penghargaan yang satu ini diberikan kepada satu orang pemain sepakbola pertahunnya sebagai bentuk pengakuan pencapaian mereka mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau yang amat memukau serta pantas untuk mendapatkan pengakuan namun satu orang pesepakbola hanya mampu mendapatkannya sebanyak satu kali saja sepanjang hidupnya dan inilah alasan mengapa Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi tidak mendominasi gelar Puskas tersebut.
Kemudian nama Zlatan Ibrahimovic juga masuk menjadi man of the match berita bola dunia alias pemain sepakboal terbaik pada laga Yunani melawan Swedia yang diadakan pada pergelaran piala Eropa versi UEFA tahun dua ribu delapan silam. Kala itu, Zlatan Ibrahimovic berhasil mencetak satu buah gol di menit keenam puluh tujuh dan memberikan asis alias umpan yang mampu dimaksimalkan oleh rekannya, Hansson dan akhirnya membawa tim nasional Swedia memenangkan pertandingan Grup D tersebut dengan skor akhir dua nol melawan Yunani yang pernah menjadi juara piala Eropa tahun dua ribu dua lalu.
Terakhir di tahun dua ribu sebelas, tanda tangan Zlatan Ibrahimovic juga menyabet penghargaan serupa namun kali ini ia mengenakan seragam rival abadi Inter Milan, yakni AC Milan setelah ia merasa tidak akur dengan pelatih Barcelona kala itu, Josep Pep Guardiola dan memaksa pelatih berita bola berkepala plontos tersebut melepasnya ke klub yang bermarkas di San Siro itu. Permainannya di AC Milan sendiri terbukti tidak sehebat dulu, karena Zlatan Ibrahimovic lebih sering diganjar skorsing larangan bertanding maupun kartu merah akibat sifatnya yang ganas ketika berhadapan dengan lawan.
Selanjutnya Zlatan Ibrahimovic juga pernah menjadi pemain terbaik Serie A Italia yang berasal dari luar negara spagetti tersebut sebanyak tiga kali. Pertama adalah ketika di tahun dua ribu lima saat pemain sepakbola yang sering sekali melancarkan tendangan voli dan salto tersebut berhasil membawa pulang trofi ini ketika masih berseragam Juventus. Walaupun tidak menjadi top skorer alias pencetak gol terbanyak maupun pemberi umpan nomor satu, tapi kemampuannya tetap dianggap berbahaya bagi asosiasi sepakbola Italia setempat karena kerap membuka peluang bagi timnya.
Lalu Zlatan Ibrahimovic juga mampu memenangkan penghargaan Puskas yang didapatkannya pada tahun dua ribu tiga belas. Penghargaan yang satu ini diberikan kepada satu orang pemain sepakbola pertahunnya sebagai bentuk pengakuan pencapaian mereka mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau yang amat memukau serta pantas untuk mendapatkan pengakuan namun satu orang pesepakbola hanya mampu mendapatkannya sebanyak satu kali saja sepanjang hidupnya dan inilah alasan mengapa Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi tidak mendominasi gelar Puskas tersebut.
Kemudian nama Zlatan Ibrahimovic juga masuk menjadi man of the match berita bola dunia alias pemain sepakboal terbaik pada laga Yunani melawan Swedia yang diadakan pada pergelaran piala Eropa versi UEFA tahun dua ribu delapan silam. Kala itu, Zlatan Ibrahimovic berhasil mencetak satu buah gol di menit keenam puluh tujuh dan memberikan asis alias umpan yang mampu dimaksimalkan oleh rekannya, Hansson dan akhirnya membawa tim nasional Swedia memenangkan pertandingan Grup D tersebut dengan skor akhir dua nol melawan Yunani yang pernah menjadi juara piala Eropa tahun dua ribu dua lalu.
Terakhir di tahun dua ribu sebelas, tanda tangan Zlatan Ibrahimovic juga menyabet penghargaan serupa namun kali ini ia mengenakan seragam rival abadi Inter Milan, yakni AC Milan setelah ia merasa tidak akur dengan pelatih Barcelona kala itu, Josep Pep Guardiola dan memaksa pelatih berita bola berkepala plontos tersebut melepasnya ke klub yang bermarkas di San Siro itu. Permainannya di AC Milan sendiri terbukti tidak sehebat dulu, karena Zlatan Ibrahimovic lebih sering diganjar skorsing larangan bertanding maupun kartu merah akibat sifatnya yang ganas ketika berhadapan dengan lawan.
Selanjutnya Zlatan Ibrahimovic juga pernah menjadi pemain terbaik Serie A Italia yang berasal dari luar negara spagetti tersebut sebanyak tiga kali. Pertama adalah ketika di tahun dua ribu lima saat pemain sepakbola yang sering sekali melancarkan tendangan voli dan salto tersebut berhasil membawa pulang trofi ini ketika masih berseragam Juventus. Walaupun tidak menjadi top skorer alias pencetak gol terbanyak maupun pemberi umpan nomor satu, tapi kemampuannya tetap dianggap berbahaya bagi asosiasi sepakbola Italia setempat karena kerap membuka peluang bagi timnya.
Komentar
Posting Komentar